Sejarah Berdirinya Akademi Kebun Anom

Akademi Kebun Anom lahir dari keresahan dan harapan. Berawal dari komunitas kecil di pedesaan yang peduli terhadap krisis pangan, kerusakan lingkungan, dan minimnya akses pendidikan pertanian berkelanjutan, ide untuk mendirikan sebuah pusat pembelajaran alternatif mulai tumbuh pada akhir tahun 2018.

Diprakarsai oleh sekelompok petani muda, pegiat lingkungan, dan pendidik lokal, Akademi Kebun Anom resmi berdiri pada tahun 2020 sebagai ruang belajar terbuka yang memadukan praktik pertanian organik, nilai-nilai kearifan lokal, serta teknologi pertanian ramah lingkungan.

Nama “Kebun Anom” diambil dari filosofi Jawa, di mana anom berarti muda, segar, dan penuh harapan. Ini mencerminkan semangat akademi sebagai tempat regenerasi petani muda, inovator desa, dan pejuang lingkungan.

Awalnya, kegiatan belajar-mengajar berlangsung di sebidang lahan sederhana yang dikelola secara gotong royong. Peserta berasal dari berbagai latar belakang—anak muda desa, relawan kota, hingga petani yang ingin kembali belajar. Seiring berjalannya waktu, dukungan dari masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra strategis mulai mengalir.

Hingga kini, Akademi Kebun Anom telah meluluskan ratusan peserta pelatihan, mengembangkan model pertanian terpadu berbasis komunitas, dan menjadi rujukan dalam pengembangan edukasi agroekologi di tingkat lokal maupun nasional.

Akademi ini bukan sekadar tempat belajar, melainkan juga wadah tumbuhnya gerakan perubahan—dimulai dari tanah, dari kebun, dan dari hati yang ingin melihat bumi lebih lestari.